Kenapa Penderita Diabetes Sering Kebas dan Cara Mengatasinya

Jangan abaikan rasa kebas yang sering mengganggu dan muncul secara tiba-tiba. Kenali penyebab dan bagaimana cara mengatasinya agar diabetes tidak merusak kualitas hidup.
Bagi penderita diabetes, rasa kebas atau mati rasa di area tangan dan kaki kerap menjadi sebuah keluhan sehari-harinya. Meski terdengar ringan, namun nyatanya gejala kebas kerap mengganggu segala aktivitas dan menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Bahkan di beberapa kasus, penderita diabetes baru mulai menyadari pada saat mengalami luka-luka yang tidak terasa. Rasa kebas ini, bukanlah sesuatu yang muncul secara tiba-tiba. Ini bisa menjadi sebuah sinyal awal bahwa tubuh sedang mengalami tidak beres terutama pada bagian saraf.
Para penderita diabetes, kebas bisa dikatakan sebagai tanda adanya komplikasi atau yang biasanya disebut neuropati diabetik, penjelasannya adalah sebuah kerusakan saraf akibat kadar gula darah yang tidak terkontrol dalam jangka waktu lama.
Baca Juga : Jangan Anggap Remeh, Kurus Juga Bisa Kena Diabetes Loh!
Penyebab Utama Kebas pada Penderita Diabetes
Berikut ini adalah beberapa penyebab utama mengapa seseorang yang sedang menderita diabetes, selalu merasakan kebas :
1. Kadar Gula Darah yang Tinggi dan Tidak Terkontrol

(Ilustrasi seseorang mengalami kebas akibat kadar gula darah yang tinggi, sumber : freepik)
Ini adalah penyebab utama kebas pada penderita diabetes. Gula darah tinggi secara kronis dapat merusak pembuluh darah kecil yang menyuplai nutrisi ke saraf. Ketika saraf tidak mendapat nutrisi yang cukup, fungsinya terganggu dan gejala seperti kebas, kesemutan, atau nyeri pun muncul.
2. Kerusakan Saraf (Neuropati Diabetik)
Neuropati diabetik adalah komplikasi diabetes yang paling sering menyebabkan kebas. Kerusakan ini biasanya dimulai dari saraf terjauh dari otak—seperti di jari-jari kaki—dan bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya.
3. Sirkulasi Darah yang Buruk
Diabetes dapat menyebabkan pengerasan dan penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis), sehingga aliran darah menjadi kurang lancar, terutama ke tangan dan kaki. Tanpa pasokan darah yang baik, jaringan saraf lebih rentan rusak.
4. Peradangan Kronis
Diabetes sering memicu peradangan tingkat rendah dalam tubuh. Peradangan ini bisa merusak jaringan tubuh termasuk lapisan pelindung saraf, membuat saraf lebih sensitif terhadap kerusakan.
5. Kekurangan Vitamin B Kompleks
Vitamin B1 (tiamin), B6, dan B12 sangat penting untuk fungsi saraf. Penderita diabetes yang tidak mendapatkan cukup asupan vitamin ini, baik dari makanan atau karena gangguan penyerapan, bisa mengalami kerusakan saraf lebih cepat.
Gejala Kebas yang Perlu Diwaspadai
Gejala kebas, seringkali muncul dengan beberapa tanda yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan, setiap individu memiliki daya tahan tubuh yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa gejala yang wajib diwaspadai :
1. Kesemutan yang Terjadi Terus-Menerus
Sensasi seperti “semut merayap” atau kesemutan yang muncul di tangan, kaki, jari-jari, dan betis bisa menjadi tanda awal neuropati diabetik. Bila terjadi secara berulang tanpa sebab jelas, perlu diwaspadai.
2. Mati Rasa atau Hilangnya Sensasi
Beberapa bagian tubuh, terutama kaki dan tangan, bisa terasa “kebal” atau tidak peka terhadap sentuhan, panas, dingin, atau nyeri. Ini bisa sangat berbahaya karena luka atau cedera mungkin tidak terasa dan tidak segera ditangani.
3. Nyeri Saraf
Rasa nyeri seperti tertusuk, terbakar, atau tersetrum yang muncul tanpa penyebab jelas juga merupakan gejala neuropati. Kadang nyeri ini terasa lebih buruk pada malam hari.
4. Sensasi Panas atau Dingin yang Tidak Normal
Penderita bisa merasakan sensasi panas di kaki meski suhu normal, atau sebaliknya kaki terasa dingin padahal hangat saat disentuh.
Baca Juga : Tips Mengontrol Intensitas Buang Air Kecil untuk Penderita Diabetes
Cara Mengatasi Kebas pada Penderita Diabetes
Mengatasi kebas pada penderita diabetes, memang membutuhkan pendekatan secara keseluruhan. Berikut ini adalah beberapa cara efektif yang dapat dilakukan untuk mengatasi kebas akibat diabetes :
1. Kontrol Gula Darah Secara Konsisten
Menjaga kadar gula darah tetap dalam batas normal adalah langkah paling penting. Gunakan obat atau insulin sesuai anjuran dokter, dan rutin memonitor gula darah agar tidak naik-turun drastis. Gula darah yang stabil membantu memperlambat kerusakan saraf dan mencegah gejala kebas bertambah parah.
2. Perbaiki Pola Makan
Konsumsi makanan bergizi seimbang, tinggi serat, rendah gula sederhana, dan cukup protein. Tambahkan makanan kaya vitamin B1, B6, dan B12 seperti telur, ikan, alpukat, dan sayuran hijau untuk mendukung kesehatan saraf.
3. Rutin Berolahraga

(Ilustrasi rutin berolahraga dapat membantu untuk mengurangi rasa kebas, sumber : freepik)
Aktivitas fisik seperti jalan kaki, berenang, atau senam ringan selama 30 menit sehari bisa membantu melancarkan sirkulasi darah, menjaga berat badan ideal, dan memperbaiki fungsi saraf.
4. Konsumsi Suplemen Saraf (Jika Diperlukan)
Dokter mungkin akan merekomendasikan suplemen vitamin B kompleks atau antioksidan seperti asam alfa-lipoat untuk mendukung regenerasi saraf. Namun, penggunaannya harus dengan pengawasan medis.
5. Hindari Kebiasaan Buruk
Berhenti merokok dan hindari alkohol karena keduanya mempercepat kerusakan saraf dan memperburuk sirkulasi darah.
Kebas pada penderita diabetes memang tidak bisa diabaikan. Karena ini merupakan sebuah tanda, jika seseorang sedang mengalami kerusakan saraf yang sebaiknya tidak boleh diabaikan.
Dengan pengelolaan gula darah yang baik, pola hidup sehat, sampai perawatan rutin dapat mengurangi komplikasi yang lebih serius. Segera periksakan diri dengan dokter, jika sudah mulai mengalami gejala yang lebih serius. Semoga informasi ini membantu! (FAS)
Artikel Terkait :