Cek Gula Darah Anak, Kapan Perlu Dilakukan?

Hari Anak Nasional menjadi momen untuk memperhatikan kesehatan si kecil secara menyeluruh termasuk pada gula darah anak. Mari cek kesehatan sejak dini!
23 Juli merupakan Hari Anak Nasional yang bertepatan pada hari ini. Hal ini bertujuan sebagai bentuk komitmen terhadap pemenuhan hak dan perlindungan anak. Di tengah perubahan gaya hidup dan pola makan yang semakin modern, kesehatan anak harus dijaga.
Termasuk pada aspek kesehatan yang sering diabaikan seperti gula darah anak. Kesehatan anak mencakup berbagai aspek, mulai dari imunisasi sampai dengan tumbuh kembang anak yang optimal.
Di beberapa tahun terakhir, gangguan metabolik seperti diabetes tipe 1 dan tipe 2 mulai ditemukan pada anak usia dini. Sayangnya, tidak semua orang tua menyadari pentingnya memantau gula darah anak, secara berkala terutama pada gejala yang tampak belum jelas.
Baca Juga : Gula, Kolesterol, Asam Urat Normal dengan Bio Insuleaf
Mengapa Gula Darah Perlu Dicek pada Anak?
Pemeriksaan gula darah anak penting dilakukan, hal ini untuk mendeteksi gangguan metabolisme sedini mungkin. Meski identik dengan orang dewasa, diabetes juga bisa menyerang anak-anak lho, terutama tipe 1 yang muncul akibat autoimun.
Tanpa kita sadari, banyak kasus diabetes pada anak yang baru terdeteksi saat kondisinya sudah cukup parah, seperti anak yang mengalami penurunan berat badan secara drastis, dehidrasi, bahkan sampai dengan pingsan.
Selain itu, gaya hidup modern membuat anak-anak akan lebih rentan untuk mengalami kelebihan berat badan dan konsumsi makanan tinggi gula, dimana makanan jenis tersebut merupakan faktor terjadinya diabetes tipe 2.
Deteksi dini tidak hanya membantu untuk mencegah komplikasi, akan tetapi juga memberikan kesempatan bagi anak untuk tumbuh sehat dan aktif tanpa adanya hambatan kesehatan kronis di masa depan.
Cara Menjaga Gula Darah Anak Tetap Stabil
Menjaga kestabilan gula darah anak bukan hanya tugas anak yang sudah terdiagnosa diabetes saja, melainkan bagi anak-anak yang belum terdiagnosis juga cukup penting. Berikut ini adalah beberapa cara praktis yang bisa dilakukan oleh orang tua :
1. Batasi konsumsi makanan tinggi gula sederhana

(Ilustrasi makanan tinggi gula, sumber : freepik)
Kurangi pemberian permen, minuman manis, dan camilan tinggi gula yang cepat meningkatkan kadar glukosa dalam darah anak.
Baca Juga : Apa Itu Gula Darah? Kenali Fungsi dan Risikonya
2. Pilih makanan tinggi serat dan indeks glikemik rendah
Seperti buah-buahan utuh, sayuran, biji-bijian, dan umbi-umbian yang dicerna lebih lambat, sehingga membantu menjaga kestabilan gula darah.
3. Atur jadwal makan yang teratur
Hindari anak melewatkan waktu makan utama dan camilan sehat agar gula darah tetap stabil sepanjang hari.
4. Dorong aktivitas fisik secara rutin
Ajak anak bermain di luar rumah, bersepeda, atau ikut olahraga ringan agar glukosa digunakan sebagai energi secara optimal.
Secara kesimpulan, Hari Anak Nasional bukan hanya sebuah perayaan saja, melainkan sebuah pengingat bahwa setiap anak berhak untuk tumbuh dalam keadaan sehat, bahagia, dan terlindungi. Salah satu bentuk perlindungan yang bisa diberikan adalah kesehatan sejak dini.
Mari jadikan momentum Hari Anak Nasional menjadi sebuah langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang sehat, aktif, dan bebas resiko dari penyakit kronis. Karena sejatinya, kesehatan anak merupakan bentuk cinta terbaik dari orang tua kepada sang anak.
Selamat Hari Anak Nasional semuanya! (FAS)
Artikel Terkait :