Mengapa Penderita Diabetes Lebih Rentan Terkena Stroke?

(Ilustrasi seseorang terkena stroke akibat diabetes, sumber : AI Chatgpt)

Penderita diabetes wajib waspada agar terhindar dari resiko terkena stroke. Kenali tanda hubungan antara diabetes dan stroke agar dapat mencegah sejak dini. 

Diabetes bukan hanya persoalan naik turunya kadar gula darah. Namun kondisi juga bisa membawa resiko komplikasi serius yang bisa mengancam nyawa, salah satunya adalah stroke. Meskipun keduanya lihat seperti penyakit yang berbeda, namun hubungan antara diabetes dan stroke ternyata cukuplah erat. 

Banyak penderita diabetes yang tidak menyadari bahwa kadar gula dalam darah yang tinggi dapat memicu rusaknya pembuluh darah dan sistem peredaran darah secara keseluruhan. Inilah yang menjadi sebuah pintu masuknya penyakit kardiovaskular termasuk stroke. 

Resiko ini bahkan bisa meningkat apabila diabetes disertai dengan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, sampai dengan gaya hidup yang kurang sehat. Lalu, apa yang sebenarnya membuat penderita diabetes lebih rentan terkena stroke dibandingkan orang sehat? 

Baca Juga : Terlihat Sepele, Tapi Perut Buncit Bisa Membunuh Diam-Diam!

Mengapa Diabetes Meningkatkan Risiko Stroke

(Ilustrasi terkena stroke yang menimpa bapak-bapak lanjut usia, sumber: canva)

(Ilustrasi terkena stroke yang menimpa bapak-bapak lanjut usia, sumber: canva)

Diabetes adalah sebuah penyakit kronis yang dapat mempengaruhi cara tubuh dalam mengelola gula darah. Namun, dampaknya tidak berhenti disitu. Salah satu komplikasi yang lebih serius adalah dapat meningkatnya resiko stroke. Berikut ini adalah beberapa alasan diabetes dapat meningkatkan resiko stroke : 

1. Kerusakan Pembuluh Darah

Kadar gula darah tinggi dalam jangka panjang bisa merusak dinding pembuluh darah. Akibatnya, pembuluh darah menjadi kaku dan sempit karena penumpukan plak lemak (aterosklerosis). Ini dapat menghambat aliran darah ke otak dan memicu stroke iskemik, jenis stroke yang paling umum terjadi.

2. Peningkatan Risiko Penggumpalan Darah

Penderita diabetes cenderung mengalami kelainan pada sistem pembekuan darah. Gumpalan darah bisa terbentuk lebih mudah dan menyumbat arteri yang menuju otak. Jika aliran darah ke otak terhenti meskipun hanya beberapa menit, jaringan otak bisa rusak secara permanen.

3. Faktor Penyerta: Hipertensi dan Kolesterol Tinggi

Diabetes sering disertai dengan tekanan darah tinggi dan kolesterol tidak terkontrol, dua faktor risiko utama stroke. Kombinasi ini memperparah kerusakan pembuluh darah dan mempercepat terjadinya komplikasi neurologis.

4. Pencegahan adalah Kunci

Untuk menurunkan risiko stroke, penderita diabetes harus menjaga kadar gula darah tetap stabil, mengontrol tekanan darah dan kolesterol, menerapkan pola makan sehat, dan rutin berolahraga. Pemeriksaan kesehatan berkala dan pengobatan yang tepat juga berperan penting dalam pencegahan.

Faktor Risiko Tambahan yang Memburuk

Selain kadar gula darah yang tidak terkontrol, terdapat sejumlah faktor resiko tambahan yang bisa membawa dampak buruk pada kesehatan. Berikut ini adalah faktornya : 

1. Hipertensi

Tekanan darah tinggi adalah salah satu faktor penyerta yang paling umum dialami penderita diabetes. Hipertensi menambah beban pada pembuluh darah, mempercepat kerusakan dinding arteri, dan membuatnya lebih rentan terhadap penyumbatan atau pecah, dua penyebab utama stroke.

2. Dislipidemia 

Diabetes sering kali disertai gangguan metabolisme lemak, seperti tingginya kadar kolesterol LDL (jahat) dan trigliserida, serta rendahnya HDL (baik). Ketidakseimbangan ini mempercepat terbentuknya plak di arteri, yang pada akhirnya dapat menyumbat aliran darah ke otak.

3. Obesitas dan Kurang Aktivitas Fisik

Berat badan berlebih dan gaya hidup sedentari tidak hanya memperburuk kontrol gula darah, tetapi juga meningkatkan tekanan darah dan kolesterol. Semua ini merupakan kombinasi berbahaya yang sangat meningkatkan risiko stroke.

Baca Juga : Sering Haus? Ini Penyebabnya pada Penderita Diabetes

4. Merokok dan Konsumsi Alkohol

Kebiasaan merokok merusak lapisan dalam pembuluh darah dan mempercepat proses aterosklerosis. Sementara itu, konsumsi alkohol berlebihan dapat memengaruhi tekanan darah dan kadar lemak darah, memperparah risiko stroke pada penderita diabetes.

5. Riwayat Keluarga dan Usia

Faktor genetik juga berperan. Jika ada anggota keluarga dengan riwayat stroke atau penyakit jantung, risiko Anda bisa lebih tinggi. Selain itu, semakin tua usia penderita diabetes, semakin besar peluang terjadinya komplikasi kardiovaskular, termasuk stroke.

Cara Mencegah Stroke bagi Penderita Diabetes

Meskipun penderita diabetes memiliki resiko lebih tinggi terhadap peningkatan stroke, namun bukan berarti tidak bisa dicegah. Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan agar komplikasi serius dapat ditekan : 

1. Kendalikan Gula Darah Secara Konsisten

Menjaga kadar gula darah dalam batas normal adalah langkah utama. Gunakan obat atau insulin sesuai anjuran dokter, lakukan pemantauan rutin, dan hindari makanan tinggi gula sederhana.

2. Pantau Tekanan Darah dan Kolesterol

Pemeriksaan tekanan darah dan kadar kolesterol harus menjadi rutinitas bagi penderita diabetes. Bila perlu, konsumsi obat penurun tekanan darah atau statin sesuai resep dokter untuk mencegah kerusakan pembuluh darah.

3. Terapkan Pola Makan Sehat

Pilih makanan kaya serat, rendah lemak jenuh, dan hindari makanan olahan. Perbanyak sayuran, buah rendah gula, biji-bijian utuh, dan protein sehat seperti ikan atau kacang-kacangan.

4. Lakukan Aktivitas Fisik Secara Teratur

(Bersepeda bisa menjadi cara untuk mencegah terjadinya stroke, sumber : canva)

(Bersepeda bisa menjadi cara untuk mencegah terjadinya stroke, sumber : canva)

Olahraga ringan seperti jalan kaki, bersepeda, atau berenang selama minimal 30 menit per hari, 5 hari dalam seminggu, sangat efektif untuk memperbaiki sensitivitas insulin dan menjaga kesehatan jantung serta pembuluh darah.

5. Hentikan Merokok dan Batasi Alkohol

Merokok merusak pembuluh darah dan mempercepat pembentukan plak. Sementara alkohol dalam jumlah berlebihan dapat memperburuk kontrol gula darah dan tekanan darah. Menghindari keduanya adalah langkah preventif penting.

Nah itu dia penjelasan sedikit mengenai penderita diabetes yang lebih rentan terkena penyakit stroke. Dengan menggabungkan dan berbagai upaya pencegahan di atas, penderita diabetes dapat mengurangi resiko terkena stroke untuk tetap menjalani hidup yang lebih sehat dan produktif. 

Pencegahan sejak dini adalah sebuah kunci utama untuk mencegah komplikasi jangka panjang dari diabetes dan juga stroke. Mulai dari sekarang #KembaliTerkendali agar hidup lebih bermakna dan kesehatan tetap terjaga. Informasi mengenai kesehatan lainnya bisa didapatkan di Instagram @bio.insuleafid dan Tiktok @bioinsuleafshop. (FAS)

Artikel Terkait : 

Kenali Gejala Gula Darah Naik Saat Terpapar COVID-19

Belanja Bio Insuleaf di Marketplace dan Apotik Kesayangan Anda

Dapatkan Bio Insuleaf dengan mudah di berbagai marketplace dan apotek kesayangan Anda! Bio Insuleaf terbuat dari 100% bahan herbal alami, sehingga aman dikonsumsi dalam jangka panjang.

Bio Insuleaf merupakan herbal khusus yang diformulasikan untuk membantu meringankan gejala kencing manis.

Care Line

Punya pertanyaan soal Bio Insuleaf? Tenang, kami di sini untuk membantu! Mulai dari cara pakai, manfaat produk, sampai tips terbaik untuk Anda

© 2024 Hak cipta oleh PT Herbathos Untuk Indonesia. Dilindungi oleh undang-undang.

Open chat
Hallo 👋
Ada yang bisa kami bantu terkait produk Bio Insuleaf?