Diabetes Datang Diam-Diam, Cek Tandanya!

Diabetes bisa menyerang tanpa kita sadari, kenali tandanya agar tidak terlambat untuk melakukan penangan selanjutnya.
Diabetes merupakan salah satu penyakit yang berkembang secara perlahan tanpa kita sadari. Sebagian orang, baru mengetahui dirinya terkena diabetes, ketika kondisi kesehatannya cukup parah atau sudah mengalami komplikasi.
Hal ini terjadi karena, awalnya kita sering menganggap sepele atau seperti masalah kesehatan lainnya. Padahal, semakin cepat diabetes terdeteksi, maka semakin besar pula peluang kita untuk mengendalikan dan mencegah dampak buruknya.
Diabetes terjadi ketika kadar gula dalam darah terlalu tinggi akibat gangguan produksi atau kerja insulin, hormon yang bertugas untuk mengatur gula darah. Gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan tinggi gula, kurangnya aktivitas fisik, serta stres berlebihan bisa menjadi faktor pemicunya. Maka perlunya kita sadari dari awal.
Baca Juga : Kapan Pasien Diabetes Cek Gula Saat Puasa
Ciri-Ciri Diabetes yang Sering Diabaikan
Sayangnya, masih banyak orang yang mengabaikan tanda-tanda di awal. Karena munculnya diabetes datang secara perlahan. Oleh karena itu, pentingnya untuk lebih peka terhadap perubahan yang terjadi pada tubuh. Berikut ini adalah tanda-tanda di awal yang perlu kita sadari :
1. Sering Merasa Haus dan Lapar
Peningkatan kadar gula dalam darah membuat tubuh kehilangan banyak cairan, menyebabkan rasa haus yang berlebihan. Selain itu, tubuh yang kesulitan mengolah glukosa sebagai energi akan membuat tubuh cepat lapar.
2. Sering Buang Air Kecil, Terutama di Malam Hari
Ginjal bekerja lebih keras untuk membuang kelebihan gula dari tubuh melalui urin, sehingga kalian mungkin lebih sering ke kamar mandi, terutama pada malam hari.
3. Penurunan Berat Badan yang Tidak Wajar

(Penurunan berat badan secara drastis bisa menjadi sebuah tanda seseorang terkena diabetes, sumber : canva)
Meski nafsu makan meningkat, penderita diabetes sering mengalami penurunan berat badan yang drastis. Hal ini terjadi karena tubuh mulai membakar lemak dan otot sebagai sumber energi akibat kurangnya insulin.
4. Mudah Lelah dan Lemah
Ketika sel-sel tubuh tidak mendapatkan cukup glukosa sebagai bahan bakar, kalian akan merasa mudah lelah dan kurang bertenaga, meskipun tidak melakukan aktivitas berat.
5. Luka Sulit Sembuh dan Infeksi Berulang
Diabetes dapat menyebabkan gangguan pada sistem imun dan sirkulasi darah, sehingga luka kecil sekalipun bisa sulit sembuh dan rentan terinfeksi.
6. Pandangan Kabur
Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan perubahan pada lensa mata, sehingga penglihatan menjadi buram atau kabur. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa berkembang menjadi gangguan mata serius seperti retinopati diabetik.
7. Kesemutan atau Mati Rasa di Tangan dan Kaki
Neuropati diabetik, atau kerusakan saraf akibat diabetes, sering ditandai dengan rasa kesemutan, mati rasa, atau nyeri di tangan dan kaki.
Siapa yang Berisiko Terkena Diabetes?
Jika ditanya, siapa yang beresiko terkena diabetes, jawabannya adalah diabetes dapat menyerang siapa saja. Akan tetapi, ada faktor yang dapat meningkatkan resiko mengalami penyakit ini.
Memahami faktor ini, pentingnya agar kalian bisa lebih waspada dan mengambil langkah-langkah untuk pencegahan sejak dini. Berikut ini adalah beberapa kelompok, yang lebih rentan terkena diabetes :
1. Orang dengan Riwayat Keluarga Diabetes
Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki riwayat diabetes, risiko kalian untuk mengalami kondisi ini juga lebih tinggi. Faktor genetik memainkan peran penting dalam menentukan seberapa besar kemungkinan seseorang terkena diabetes tipe 2.
2. Penderita Obesitas atau Kelebihan Berat Badan
Kelebihan berat badan, terutama jika lemak banyak menumpuk di area perut, dapat membuat tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin. Hal ini menyebabkan kadar gula darah sulit dikendalikan dan meningkatkan risiko diabetes.
3. Kurang Aktivitas Fisik

(Kurangnya aktivitas fisik bisa menyebabkan seseorang terkena diabetes, sumber : canva)
Gaya hidup sedentari atau kurang bergerak membuat tubuh sulit menggunakan glukosa sebagai sumber energi. Akibatnya, kadar gula darah meningkat, dan sensitivitas insulin menurun, yang akhirnya bisa memicu diabetes.
4. Memiliki Pola Makan Tidak Sehat
Konsumsi makanan tinggi gula, karbohidrat olahan, dan lemak jenuh dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Jika kebiasaan ini berlangsung dalam jangka panjang, risiko terkena diabetes pun semakin besar.
Baca Juga : Kenali Tipe Diabetes: 1 atau 2, Mana Anda?
5. Penderita Tekanan Darah Tinggi dan Kolesterol Tinggi
Hipertensi dan kadar kolesterol tinggi sering dikaitkan dengan resistensi insulin, yang merupakan salah satu pemicu utama diabetes tipe 2. Kombinasi dari kondisi ini juga meningkatkan risiko penyakit jantung.
6. Wanita dengan Riwayat Diabetes Gestasional
Wanita yang pernah mengalami diabetes saat hamil (diabetes gestasional) memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes tipe 2 di kemudian hari. Oleh karena itu, setelah melahirkan, penting untuk terus memantau kadar gula darah.
7. Orang dengan Usia di Atas 40 Tahun
Risiko diabetes meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 40 tahun. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, diabetes tipe 2 juga semakin banyak ditemukan pada usia muda akibat pola hidup yang kurang sehat.
Langkah Pencegahan & Kapan Harus Ke Dokter?
Meskipun diabetes, dapat mempengaruhi faktor genetik ada banyak hal yang perlu dilakukan untuk mencegah munculnya diabetes. Berikut ini adalah beberapa langkah pencegahan yang perlu dilakukan :
1. Menjaga Pola Makan Sehat
Kurangi konsumsi gula tambahan, makanan tinggi karbohidrat olahan, dan lemak jenuh. Perbanyak asupan serat dari sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh untuk membantu mengontrol kadar gula darah.
2. Rutin Berolahraga
Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, jogging, bersepeda, atau berenang selama 30 menit setiap hari dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu tubuh mengelola kadar gula darah lebih baik.
3. Menjaga Berat Badan Ideal
Kelebihan berat badan, terutama di area perut, dapat meningkatkan risiko diabetes. Jika memiliki berat badan berlebih, usahakan menurunkannya secara bertahap dengan cara sehat.
4. Mengontrol Stres
Stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan kadar gula darah. Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam untuk membantu mengelola stres dengan lebih baik.
5. Memantau Kadar Gula Darah Secara Rutin
Jika kalian memiliki faktor risiko diabetes, sebaiknya lakukan pemeriksaan kadar gula darah secara berkala untuk mendeteksi dini kemungkinan masalah.
Lalu kapan seseorang harus ke menghubungi tenaga medis atau dokter? Jika seseorang mengalami tanda-tanda resiko seperti yang dijelaskan di awal. Sebab, dengan melakukan deteksi lebih awal akan memudahkan untuk penanganan lebih lanjut.
Semoga informasi ini membantu, #PuasaTerkendali dengan Bio Insuleaf agar membantu dalam mengontrol kadar gula darah. Untuk informasi kunjungi Instagram @bio.insuleafid dan TikTok @bioinsuleafshop untuk selengkapnya. (FAS)
Artikel Terkait :